Senin, 12 Oktober 2009

Guru Harus Berguru pada Sir Alex


Oleh : ARIE SUSANTO, S.Pd


Tidak sedikit guru yang memiliki jam terbang dan pengalaman di dunia pendidikan merasa jenuh dan kehilangan greget dalam menjalankan tugasnya sebagai guru. Terlebih bila mereka sudah bergolongan IVa atau sudah lulus sertifikasi.

Kondisi ini membawa pengaruh signifikan terhadap kualitas pembelajaran dan motivasi siswa. Ujung-ujungnya siswa yang dirugikan. Juga dapat berdampak terhadap iklim yang kurang baik di sekolah yakni mempengaruhi motivasi dan disiplin guru-guru lainnya. Justru, dengan usia dan senioritasnya, seharusnya mereka dapat membagi pengalaman dan menjadi teladan (ing ngarsa sung tuladha) pada yang muda.

Guru sebaiknya berguru pada Sir Alex Ferguson, pelatih klub sepakbola Inggris Mancerter United yang notabene berkebangsaan Skotlandia. Di usia senja, ia tetap memiliki profesionalitas, etos kerja tinggi, disiplin, menerapkan beragam strategi di tiap pertandingan, memahami karakter pemainnya, mampu memompa motivasi pemainnya, mengandalkan permainan kolektif, konsisten mengukir prestasi dan memiliki kepribadian yang baik serta menjaga hubungan harmonis dengan pemain dan manajemen klub.

Jika disinonimkan dengan guru, ia memenuhi empat kompetensi guru, yaitu kompetensi paedagogis, kompetensi kepribadian, kompetensi professional dan kompetensi sosial. Guru seharusnya demikian, mempunyai etos kerja tinggi dilandasi niat tulus bukan hanya bekerja jika ada pimpinan, disiplin, membuat perencanaan yang baik, menggunakan berbagai strategi dalam proses pembelajaran yang disesuaikan dengan karakter siswa, menguasai pengelolaan kelas, menerapkan pembelajaran kelompok/cooperative learning dan mampu menjaga hubungan yang harmonis dengan siswa, sesama guru dan warga sekolah lainnya.

Memang tidak mudah untuk menjadi guru karena selain mengajar, ia juga mendidik, menanamkan nilai-nilai pada siswa dan istikomah dalam menjalankan tugas. Dengan mengurai filosofi yang ada pada sepakbola dan Sir Alex Ferguson, kita dapat memetik pelajaran berharga akan konsistensi dan komitmennya terhadap pekerjaan.


BRAVO GURU INDONESIA

Kamis, 10 September 2009

MENGIKIS SEMPITNYA PARADIGMA GURU

Sedikit guru yang menulis artikel ilmiah (makalah dan laporan penelitian) maupun artikel ilmiah populer (opini) di media massa.

Ini ditunjukkan dengan jarang ditemukannya rubrik khusus di media massa yang memuat tulisan guru dalam satu halaman penuh. Sebagai contoh, rubrik Untukmu Guruku Radar Semarang Jawa Pos hanya seperempat halaman saja, rubrik Suara Guru Suara Merdeka lebih sedikit lagi. Bandingkan dengan rubrik-rubrik lain seperti Perempuan, Kampus dan IPTEK yang memuat satu halaman penuh opini pembaca.

Sedangkan dalam Seleksi Guru Berprestasi Kabupaten Kendal Tahun 2009, tidak banyak guru yang sudah membuat laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Di bagian lain, guru lebih sering menjadi peserta dalam seminar dan lokakarya, bukan sebaga pemakalah.

Motivasi Intrinsik

Menulis bagi sebagian guru masih dianggap sebagai syarat untuk naik golongan/pangkat IVa ke IVb pada sub unsur pengembangan profesi saja. Sehingga guru yang bergolongan di bawah IVa enggan menulis, menunggu nanti ketika akan naik ke golongan IVb, itu pun kalau mereka mau, karena tidak sedikit guru yang tidak memiliki motivasi untuk naik ke IVb gara-gara ada syarat pengembangan profesi yang salah satunya adalah menulis karya ilmiah.

Pola pikir ini menurut penulis keliru dan dangkal. Tujuan utama menulis bukanlah semata-mata untuk mengejar pangkat/golongan atau pundi-pundi honor. Menulis untuk mengekspresikan idealisme dan pemikiran kita agar dapat dibaca, bermanfaat bagi pembaca dan mendapat tanggapan dari orang lain. Melalui menulis, guru dapat menyalurkan hobi, bakat, ide dan mempertajam kemampuan analisis serta kemampuan menulis itu sendiri.

Jadi yang menjadi domain adalah motivasi intrinsik guru yang mempunyai motivasi dan kesadaran betapa pentingnya menulis. Sedangkan fungsi menulis sebagai jalan untuk naik pangkat/golongan dan mendapatkan imbalan finansial itu adalah akibat/hasil dari menulis dan tidak menjadi tujuan utama.

Tulisan Instan

Tindakan yang mengabaikan motivasi intrinsik dan mengedepankan motivasi ekstrinsik, menjadikan tulisan untuk tujuan utama naik pangkat, berdampak pada rendahnya jumlah guru yang menulis.

Malah dampak mengerikan adalah adanya tulisan-tulisan instan yang dapat dipesan sesuai permintaan berupa tulisan opini, makalah atau PTK. Ketidakorisinal karya akan melahirkan bias kompetensi profesional, kompetensi paedagogis dan kompetensi kepribadian guru.

Apa jadinya jika laporan PTK dibuat berdasarkan pesanan. Tidak ada lagi keinginan guru untuk berintrospeksi dan mereview proses pembelajarannya di kelas dan tidak muncul hasrat untuk mengembangkan metode, strategi dan teknik yang tepat bagi siswanya.

Menulis Sekarang Juga

Tak ada kata lain, sekarang adalah saat yang tepat untuk menulis. Jika merasa belum memiliki kemampuan, guru dapat mengikuti berbagai pelatihan penulisan, sharing dengan guru lain, sering membaca opini di media massa, makalah, laporan penelitian dan buku-buku yang bermutu serta jangan ragu untuk menulis, tuliskan apa saja yang ada di pikiran kita menjadi sederetan kalimat.

Menurut Frank Laurence Lucas : One learns to write by reading good book, as one learns to talk by learning good talkers atau Seseorang belajar menulis dengan membaca buku-buku yang baik seperti halnya dia belajar bicara dengan mendengarkan pembicara yang baik.

Sabtu, 08 Agustus 2009

Selamat Jalan Paman Doblang

mmmh....
belum usai rasa haru menyesak di dada
belum kering air mata hati mengalir
mengenang Sang I Love U Full...ha..ha..ha..
belum dalam aku mengenalmu

Satu lagi Sang Inspirator kembali pada Ilahi
...................................WS Rendra

Ya...belum lama aku mengenalmu, serasa baru kemarin
Hampir bersama dengan lahirnya Kantata Takwa

Namun inspirasimu mengendap di palung hati
cahayamu menerangi gelap akal
semangatmu menebarkan energi

Selamat jalan Sang Matahari
Selamat jalan Sang Bumi
Selamat jalan Sang cakrawala
Selamat Jalan Si Burung Merak
Selamat jalan Paman Doblang

.....Kesabaran adalah bumi
Kesadaran adalah matahari
dan keberanian menjadi cakrawala

Sabtu, 13 Juni 2009

APA KABAR ICM ?

Apa sih ICM ?

ICM adalah Ikatan Cycle Mania. Sebuah perkumpulan yang mewadahi insan yang menggemari sepeda ontel yang berbase camp di Desa Wonokromo Kec Comal Kab Pemalang Jawa Tengah Indonesia.

ICM lahir pada tahun 1990 yang komandani oleh Alm TOTO.
Sepeninggal TOTO pada tahun 1996, eksistensi hanya bertahan beberapa tahun saja. Eksistensi mereka redup seiring berjalan waktu.

Meski nama mereka menjadi legenda bagi warga Wonokromo dan masih ada beberapa pemuda yang mencoba membangkitkan kembali nyawa ICM, ICM tetap saja tertatih.

Padahal, keberadaan dan kegiatan ICM sangat sejalan dengan nafas isu dunia yang menggembar-gemborkan Pemanasan Global.

Apa kabar ICM ?
Ayo kembali berkibar, menyuarakan kebersamaan dan pelestarian lingkungan.
Kembali ngontel dan mengembara memberi nafas buatan bagi daerah yang terengah-engah oleh asap teknologi.

ICM, go.....go.....go !!!!!

UNTUK ANAKKU

Elang Raihan Arie Al Atthar....................
Kau indah sebelum ada...
kau mulia saat dilahirkan,

Tangan-tangan ayah bundamu yang buat kau seperti ini
Jika kau menangis, tangismu karena kami
Jika kau penangis, itu pun karena kami

Jika kau marah, marahmu karena kami
Jika kau pemarah, itu pun karena kami

Namun jika kau tetap indah, itu karena Tuhanmu dan kau
Jika kau tetap mulia, itu pun karena Tuhanmu dan kau

Dan ingatkan kami jika tak mampu memberi tauladan

Anakku..........................
Bantulah ayah bundamu kelak
di tempat pertemuan manusia dan Tuhan
Katakan bahwa kami layak bersanding dengan-Nya
Katakan............................................................................
Aku menyayangimu

Tapi jangan katakan........................................................
Aku mencintaimu lebih dari cintaku pada Tuhanmu
Meski kerap aku lalukan

Aku tak mengajarimu berbohong
Aku tak mengajarimu menipu
Karena Tuhan tak pernah tertipu

Ini hanyalah tanda ketidakmampuanku
dari segenap kemampuanku

SEDEKAH LANGIT

Bencana dan kecelakaan menjadi tamu negeri Indonesia di tahun ini. Tamu yang tak diundang bagi kita namun saya yakin itu telah digariskan Tuhan.

Mudah-mudahan itu bukan azab, tapi sekedar peringatan atau ujian. Peringatan kalau kita terlupa bahwa bumi, air dan langit adalah sahabat kita, jika mereka menganggap kita sebagai sahabat. Ujian bagi teman-teman kita yang layak mendapat ujian karena kedekatan hati dan sikap mereka yang tulus bersahabat dengan bumi, air dan langit.

Tapi percayalah bumi dan air adalah sahabat kita. Ini terbukti di beberapa daerah ada seremonial yang dikenal dengan sedekah. Sedekah bumi dan sedekah laut sebagai bukti kita bersahabat dengan bumi dan air.

Meski terkadang bahkan sering kita menodai persahabatan itu dengan perilaku merusak bumi dan air. Lebih tepatnya adalah memperkosa mereka dengan keji, setelah puas, mereka kita renggut lalu kita tinggalkan.

Bagaimana dengan langit ?
Harusnya perlu juga kita menjalin persahabatan dengan langit melalui sedekah langit. Tampaknya saya belum pernah mendengar ada daerah yang mengadakan sedekah langit.

terlebih akhir-akhir ini kerap terjadi kecelakaan pesawat, yang semakin mengukuhkan bahwa langit telah menampakkan jurang persahabatan dengan kita.

Tapi saya mohon, mari kita bersahabat dengan bumi, air dan langit dengan istikomah. Tanpa melukai, menodai dan memperkosa mereka untuk kepentingan sesaat kita.

Go green my earth, go blue my sea and go blue my sky......

Untuk para calon presiden...........................................................
Suarakan dan buktikan bahwa kalian berani melakukan langkah-langkah kongkrit demi pelestarian dan keindahan bumi, air dan langit.

Untuk para calon wakil presiden.....................................................
suarakan dan buktikan bahwa kalian berani melakukan langkah-langkah kongkrit demi pelestarian dan keindahan bumi, air dan langit.

Untuk BUMI, AIR DAN LANGIT.......................
MAAFKAN KAMI.................................................
TERIMA KASIH ATAS KESABARANMU....................
DAN IJINKAN KAMI TETAP BERSAHABAT DENGAN DAMAI.........................

Selasa, 19 Mei 2009

PENDEKATAN OPEN-ENDED DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Oleh : ARIE SUSANTO, S.Pd
Guru SMA N 1 Rowosari Kendal

Matematika merupakan mata pelajaran yang unik. Proses pencarian kebenaran dalam matematika berbeda dengan ilmu pengetahuan lainnya. Metode mencari kebenaran matematika adalah deduktif yaitu membuat kesimpulan berdasarkan hal yang bersifat umum ke hal – hal yang bersifat khusus. Di dalam matematika terdapat kompetensi berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan kooperatif (kerjasama) sehingga diharapkan peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, menganalisis, menyimpulkan dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, berkembang pesat dan kompetitif.

Matematika juga memiliki banyak kegunaan bagi umat manusia, diantaranya : menyelesaikan persoalan di masyarakat, dapat menyimpulkan, mengolah, menyajikan dan menafsirkan data, mendukung dan menyelesaikan persoalan di bidang studi lain dan menunjang pemakaian alat – alat canggih.

Masalah klasik dalam pendidikan matematika di Indonesia adalah masih rendahnya prestasi serta kurangnya motivasi dan keinginan terhadap pembelajaran matematika di sekolah. Menurut Suyanto,”Dalam pembelajaran matematika, penyampaian guru cenderung bersifat monoton, kurang kreatif. Hal yang dirasakan siswa diantaranya matematika sulit, tidak mampu menjawab dan takut disuruh guru di depan.”

Dari besarnya manfaat dan problematika tersebut maka diperlukan perencanaan dan proses pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik matematika juga karakteristik peserta didik dan mengikuti perkembangan jaman. Dibutuhkan pembelajaran yang beralih dari bentuk formal ke ketrampilan proses dan penerapan; dari belajar menghafal ke belajarpemahaman dan pemecahan masalah; dari belajar perorangan ke belajar bersama (cooperative learning) dan interaktif.

Pendekatan Tradisional

Pendekatan pembelajaran adalah cara atau jalan yang ditempuh guru atau peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Sebagai fasilitator, tiap guru memiliki strategi dan pendekatan berbeda yang dianggap tepat agar konsep yang disajikan dapat diadaptasi peserta didik. Begitupun dengan peserta didik akan menggunakan cara belajar yang beragam sesuai dengan karakteristik mereka untuk mencapai kompetensi yang dipersyaratkan. Nisbet dan Erman mengatakan,”Tidak ada cara belajar (tunggal) yang paling benar dan cara mengajar yang paling baik.”

Dalam pembelajaran matematika, pendekatan tradisional dimana guru mendominasi dan senantiasa menjawab dengan segera terhadap pertanyaan – pertanyaan peserta didik tidak lagi relevan. Sebaiknya peserta didik diberi keleluasaan mengembangkan ide – idenya untuk menumbuhkan kreatifitas dan hasrat mengeksplorasi, nilai demokrasi serta kemampuan memecahkan masalah. Karena permasalahan/problem matematika diselesaikan dengan multisolusi bukan satu jawaban. Problem yang demikian disebut problem terbuka atau problem open-ended.

Pendekatan Open-ended

Pendekatan open-ended merupakan pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada proses dan problem ended. Pendekatan pembelajaran ini membawa siswa dalam menjawab permasalahan dengan banyak cara dan mungkin banyak jawaban yang benar sehingga mengundang potensi intelektual dan pengalaman peserta didik menemukan sesuatu yang baru.

Manfaat pendekatan pembelajaran open-ended selain mencapai standar kompetensi adalah :mengembangkan kegiatan kreatif dan pola piker matematis peserta didik melalui problem solving, mengembangkan ketrampilan proses, memberi kesempatan peserta didik berpikir dengan bebas sesuai dengan kemampuannya, melatih siswa mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain dan mengembangkan pembelajaran interaktif dan menyenangkan.

Melalui pendekatan open-ended dalam pembelajaran matematika, kemampuan peserta didik baik ranah kognitif, psikomotor maupun afektif dapat dimaksimalkan. Namun demikian guru dapat menggunakan pendekatan – pendekatan lainnya yang disesuaikan kondisi peserta didik bahkan memadukan berbagai pendekatan untuk mencapai tujuan belajar.


Minimnya Tayangan Pendidikan di Televisi Kita

Oleh : ARIE SUSANTO, S. Pd

Guru SMA 1 Rowosari Kab. Kendal

Tayangan acara televisi yang mendidik dan bertema pendidikan berdasarkan survey interaktif acara Padamu Negeri Metro TV masih sangat kecil. Dan acara – acara yang tidak mendidik itu ditayangkan pada waktu yang kurang tepat bagi anak yaitu antara jam 15.00 WIB sampai dengan 21.00 WIB.

Jika kita menelusuri perkembangan televisi di Indonesia, sebelum tahun 1980-an, televisi masih menjadi barang langka. Di kampung/desa hanya segelintir orang yang memiliki televisi di rumahnya. Biasanya orang tersebut menduduki jabatan penting di desanya sebagai kepala desa/lurah. Sehingga jika warga masyarakat akan menonton tayangan televisi, mereka mendatangi rumah yang ada televisinya. Keadaan ini pun melahirkan keakraban antara satu dengan yang lain dan terjadi saling menukar informasi serta tema acara dan amanat yang terkandung didalamnya langsung didiskusikan.

Ditahun- tahun berikutnya, orang yang memiliki televisi makin bertambah dan kini tiap rumah dapat dikatakan pasti terdapat televisi bahkan ada yang dalam satu rumah memiliki lebih dari satu televisi dengan ukuran dan model bervariasi. Perubahan ini menimbulkan dampak sosial bagi komunitas masyarakat. Mereka tidak lagi berkumpul sekedar menonton televisi karena lebih memilih tinggal di rumah. Keakraban menjadi menipis dan interpretasi terhadap tema dan amanat yang ada pada tayangan acara berbeda sesuai dengan ketajaman berpikir, tingkat pendidikan, usia dan wilayah tempat tinggal.

Dilihat dari perkembangan psikologisnya, anak usia sekolah memiliki kecenderungan untuk meniru maka sebaiknya mereka perlu didampingi ketika menonton tayangan televisi yang acaranya masih saja bertema seputar cinta anak remaja dengan beragam konflik, iri, dendam, infotainment dan tayangan lain yang tidak mendidik. Jadi seolah – olah yang dihadapi anak di masa sekolah adalah hal – hal itu saja, padahal banyak kegiatan yang bisa mengembangkan potensi mereka melalui kegiatan ekstra kurikuler, belajar kelompok, bermain dengan teman sebaya atau melakukan riset – riset sederhana.

Sebenarnya televisi membawa banyak manfaat. Televisi dapat dijadikan sebagai media informasi aktual dan lebih cepat bila dibandingkan dengan media cetak. Pemerintah maupun lembaga yang berkompeten dapat menggunakan televisi sebagai alat untuk menyampaikan kepentingannya, informasi, fakta dan peristiwa pada masyarakat. Dan masyarakat dapat mendapatkan informasi – informasi yang dibutuhkan.

Televisi adalah media promosi yang efektif. Banyak produk – produk yang diiklankan di televisi. Apalagi menjelang pemilihan kepala daerah atau pemilihan umum bisa memanfaatkan televisi sebagai kampanye bagi partai politik dan orang yang dicalonkan menjadi kepala daerah dan kepala pemerintahan lainnya.

Melalui televisi, masyarakat bisa mendapatkan pengetahuan baik politik, ekonomi, kesehatan, budaya, olahraga, pendidikan dan teknologi. Selain itu televisi merupakan lahan bisnis yang menguntungkan serta sarana hiburan murah dan mudah diakses oleh masyarakat.

Dari banyaknya manfaat itu, pemerintah, lembaga dan insan – insan pertelevisian seharusnya lebih serius untuk memperbanyak tayangan yang mendidik dan bertema pendidikan sebab masih banyak masyarakat yang belum mengetahui bagaimana berlalu-lintas yang baik, mengurus Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), tata cara menyampaikan aspirasi,pentingnya kesehatan, pelestarian lingkungan, program – program pemerintah terutama yang berkaitan dengan pendidikan.

Padahal masih banyak budaya dan keeksotisan alam Indonesia belum dimaksimalkan sebagai sebuah tayangan yang menghibur, kejadian dan fenomena yang diangkat menjadi film atau sinetron serta minimnya tema – tema pendidikan yang menjadi acara – acara televisi seperti profil sekolah, universitas, metode dan strategi pembelajaran baik sekolah di Indonesia maupun luar negeri sebagai bahan studi banding.

Manajemen penayangan acara televisi perlu ditata lebih baik. Misalnya acara keagamaan tidak harus ditayangkan menjelang atau setelah waktu subuh tetapi ditayangkan pada sore hari karena jika masih ditayangkan terlalu pagi, segmen penontonnya hanya orang – orang yang justru terbiasa bangun pagi dan memiliki pemahaman agama yang baik. Sehingga tidak menyentuh segmen penonton yang sebenarnya sangat membutuhkan penyegaran kesadaran rohaniah.

Selain itu harus ada perubahan paradigma bahwa pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang paling menguntungkan bagi kemajuan dan peradaban bangsa dan Negara dibandingkan dengan keuntungan materi sesaat dari tayangan - tanyangan acara televisi yang tidak mendidik. Dan biarlah tontonan menjadi tuntunan asalkan tontonan itu mendidik.

TRAINNING ESQ PASCA UN


OLEH : ARIE SUSANTO, S.Pd

Guru SMA N 1 Rowosari Kabupaten Kendal

Ujian Nasional (UN) telah berakhir, tinggal menunggu hasilnya, memenuhi criteria lulus atau tidak lulus. Perasaan siswa, guru dan orang tua belum sepenuhnya lega. Mereka masih was-was pasca UN ini. Apalagi kriteria kelulusan UN tahun ini naik dari tahun sebelumnya dengan rata-rata minimal 5,50.

Telah banyak cara dan persiapan dilakukan oleh semua pihak dalam menghadapi UN, diantaranya tambahan jam pelajaran sekolah, bimbingan belajar dari lembaga di luar sekolah, pemadatan pembelajaran (beberapa jam mata pelajaran non UN diganti mata pelajaran UN), try out tingkat sekolah dan kabupaten, drill soal-soal UN, les privat dan persiapan mental/rohani melalui trainning motivasi, trainning ESQ, istigosah, bimbingan rohani bahkan orang tua pun dihadirkan di sekolah dan siswa diminta untuk mohon maaf serta doa restu pada orang tua dan guru. Tidak hanya itu saja, di beberapa daerah juga diadakan pelatihan pembuatan soal prediksi UN bagi guru-guru mata pelajaran UN.

Itulah contoh beragam cara dan persiapan yang dilakukan untuk menghadapi UN. Tapi berapa banyak sekolah yang mengadakan kegiatan tersebut terutama yang berhubungan dengan mental dan rohani pasca UN.

Membangun Spiritualitas

Meski perasaan siswa masih cemas namun setidaknya beban mereka sedikit terkurangi. Di sisi lain, tidak sedikit siswa yang menganggap bahwa semuanya telah usai sehingga tak perlu lagi belajar seperti sebelumnya.

Padahal di kalender pendidikan, mereka harus menempuh Ujian Sekolah (US) dan Ujian Praktik serta harus mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian masuk perguruan tinggi bagi siswa SMA/MA atau memasuki dunia kerja bagi lulusan SMK.

Pasca UN seharusnya siswa, guru dan orang tua makin menambah frekuensi berdoanya dan meningkatkan kedekatan dengan Tuhan YME. Inilah langkah selanjutnya yang harus dilakukan semua pihak setelah persiapan-persiapan dan ujian sudah dijalani, yaitu menyerahkan hasil UN kepada Tuhan YME dan berharap mendapatkan jalan terbaik meskipun nantinya hasil UN tidak memuaskan bahkan tidak lulus.

Biasanya siswa yang tidak lulus jumlahnya lebih sedikit bila dibandingkan dengan mereka yang lulus. Ini akan membuat siswa yang tidak lulus tersebut mengalami kekecewaan yang mendalam, apalagi jika siswa lain yang lulus merayakan kelulusannya secara berlebihan. Belum lagi mereka yang tidak lulus harus menanggung malu dengan lingkungan sekitar di rumahnya, terkadang orang tua tidak memahami kondisi anaknya, malah memarahi mereka tanpa mempedulikan kondisi mental mereka yang masih rapuh.

Maka sebaiknya pasca UN, perlu diadakan kegiatan yang dapat langsung membangun spiritualitas, sikap arif dan bijaksana meyikapi hasil ujian, sikap empati dan simpati terhadap siswa lain. Kegiatan yang dilakukan dapat berupa pelatihan Emotional Spiritual Quotient (ESQ).

Sehingga nantinya saat menunggu hasil UN, siswa merasa tenang dan tetap memiliki semangat belajar serta setelah hasil UN diumumkan, siswa mampu menerima hasil UN dengan sikap legawa. Bagi yang lulus, tidak merayakan secara berlebihan, mampu berempati sekaligus bersimpati dengan siswa lain yang tidak lulus ddan mereka yang tidak lulus tidak meratapi kekecewaan secara berlebihan namun tetap tegar dan mampu berpikir serta memutuskan langkah terbaik yang akan dilakukan untuk masa depannya.

Kegiatan semacam ini dapat memberikan nilai tambah bagi kualitas mental dan spiritual siswa. Mereka memiliki mental yang prima, mampu mengimplementasikan spiritualitas dalam kehidupan dan mampu merasakan perasaan orang lain. Kegiatan ini juga menambah kepercayaan masyarakat bahwa sekolah benar-benar telah berusaha mengantarkan siswa menuju masa depan mereka secara akademik, mental dan spiritual. Dan secara langsung sekolah memberikan pembelajaran kontekstual sikap untuk bersyukur terhadap keberhasilan dan bersabar menghadapi kegagalan.

Kamis, 02 April 2009

Matematika ( Masih ) Ditakuti Siswa


OLEH : ARIE SUSANTO, S.Pd

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di tiap tingkatan pendidikan, mulai dari sekolah dasar yaitu SD dan SMP maupun SMA/SMK bahkan di tingkatan pendidikan yang lebih tinggi, matematika dijadikan sebagai mata kuliah. Tidak hanya itu saja, matematika juga dikenalkan sejak dini kepada anak – anak, misalnya pengenalan angka, membilang dan menghitung.

Selain itu, matematika digunakan sebagai alat tes untuk penerimaan mahasiswa baru, tes memasuki dunia kerja di lingkungan swasta maupun di pemerintahan seperti tes CPNS serta masih banyak lagi manfaat matematika di tiap segi kehidupan.

Mengapa Matematika Sulit ?

Namun hingga saat ini, mata pelajaran matematika masih dianggap sulit oleh siswa. Lebih – lebih masih ada siswa yang menganggap matematika sebagai mata pelajaran yang ditakuti. Siswa dihinggapi rasa takut jika diminta untuk mengerjakan soal – soal di depan kelas. Bahkan ada siswa yang merasa enggan untuk berangkat ke sekolah apabila hari itu ada mata pelajaran matematika apalagi jika ada penugasan/PR. Sedangkan orangtua juga merasa kesulitan ketika anaknya bertanya tentang matematika karena kesibukan sehingga tidak ada waktu senggang atau memang kemampuan matematikanya kurang. Meskipun sebagian siswa yang lain menjadikan matematika sebagai mata pelajaran yang menyenangkan.

Hal ini disebabkan karena karakteristik matematika itu sendiri yang bersifat abstrak terutama bagi siswa di tingkatan SMA/SMK dan untuk menguasai matematika dibutuhkan ketekunan. Untuk mempelajari matematika tidak bisa hanya dengan memperhatikan apa yang disampaikan guru dan membaca saja, melainkan harus banyak berlatih mengerjakan soal – soal.

Pembelajaran yang menyenangkan

Melihat kenyataan yang demikian, maka guru harus lebih jeli untuk merencanakan pembelajaran, memilih model pembelajaran dan menggunakan strategi pembelajaran yang tepat yang sesuai dengan karakteristik siswa. Salah satu cara untuk dapat merubah imej siswa terhadap matematika adalah dengan memberikan motivasi akan pentingnya mempelajari matematika dan yang lebih mendasar lagi adalah mengembangkan pembelajaran yang menyenangkan sebab siswa akan lebih mudah untuk mempelajari sesuatu jika hatinya merasa senang dan nyaman.

Tidak sedikit siswa yang motivasi belajarnya dipengaruhi oleh proses pembelajaran yang dialami dan gurunya. Untuk mengembangkan pembelajaran yang tidak membosankan, guru dapat mencoba berbagai model dan strategi pembelajaran yang acuannya dapat diperoleh melalui buku – buku mengenai model pembelajaran maupun melalui internet.

Guru juga dapat memberikan joke – joke segar untuk mengurangi kepenatan siswa setelah mempelajari matematika dan mata pelajaran lainnya. Dan jangan dikesampingkan juga penampilan guru itu sendiri. Sebisa mungkin guru dapat berpenampilan baik dan wajahnya senantiasa memancarkan semangat optimis karena guru sebenarnya seperti presenter/MC yang akan menyajikan materi atau seorang entertainment yang hadir untuk menghibur bagi anak didiknya.

Guru Bukanlah Raja

Model dan strategi pembelajaran selalu disesuaikan dengan karakteristik siswa dan tidak ada model pembelajaran terbaik, yang ada adalah model pembelajaran yang tepat bagi siswa bukan metode dan strategi pembelajaran yang tepat dan paling disukai oleh guru. Karena siswalah subjek pembelajaran sedangkan guru hanya sebagai fasilitator.

Dewasa ini pembelajaran yang berpusat pada guru (guru sentris) tidak relevan lagi. Kemampuan, kreatifitas dan potensi siswa akan sulit muncul jika pembelajaran tersebut masih dikembangkan. Guru seharusnya memberi banyak ruang bagi siswa untuk mengembangkan bakat dan potensinya. Interaksi antara siswa dengan siswa dan guru dengan siswa lebih dikedepankan. Pembelajaran yang interaktif seperti ini akan memacu siswa untuk mengeluarkan ide – idenya.

Karakteristik siswa yang suka berkelompok dapat dimanfaatkan dalam pengembangan pembelajaran yang kooperatif. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok belajar untuk mendiskusikan materi pelajaran, apalagi dalam mata pelajaran matematika yang dibutuhkan banyak latihan untuk mengerjakan soal. Melalui pembelajaran ini akan mengeliminir kekurangan siswa dalam penguasaan konsep karena siswayang lain memberitahu dengan pembelajaran teman sebaya. Dan biasanya siswa yang merasa kurang dalam penguasaan materi akan lebih suka bertanya pada temannya daripada dengan guru.

Agar lebih memacu siswa untuk belajar matematika adalah pemberian penghargaan (reward) dari guru kepada siswa, misalnya dengan memberi penambahan nilai. Meski matematika itu sendiri secara tidak langsung memberi reward pada siswa ketika siswa mampu menyelesaikan soal –soal matematika berupa kepuasan dan perasaan senang. Dengan reward dari guru akan lebih menambah motivasi belajar siswa tersebut serta memacu siswa lain berusaha mendapatkan reward dari guru.

Bagaimanapun juga guru mempunyai ikatan emosional dengan anak didiknya serta tanggung jawab dari orangtua dan masa depan anak didiknya sehingga model, metode dan strategi apapun asalkan memberi pengaruh positif dan pengalaman belajar yang bermakna seharusnya dilakukan oleh guru agar motivasi belajar siswa meningkat dan ketakutan siswa terhadap matematika dapat dihilangkan.

Sabtu, 28 Februari 2009

HUMOR SMARS

DALANG

Pada saat mengajar, seorang guru merasa terganggu oleh suara nyanyian kelas di sebelahnya. Guru itu kemudian mendatangi kelas tersebut dan memanggil salah satu siswa yang mengiringi nyanyian dengan gitar.

Guru, “ Riki, sini kamu !”

Riki pun bergegas menghadap Guru.

“Oh…jadi ini dalangnya !” kata guru sambil menepuk bahu Riki.

Dengan mimik takut Riki menjawab,” Ma…maaf Pak, saya bukan dalangnya tapi saya sindennya (penyanyinya).


BUKAN SAYA, PAK !

Ketika kegiatan pembelajaran Sejarah berlangsung, Dwi tertidur pulas. Melihat kejadian itu Sang Guru membangunkan Dwi dan memberikan pertanyaan kepadanya dengan nada agak tinggi, “ Dwi, Pangeran Diponegoro putranya siapa ?”

Dwi yang masih kaget pun serentak menjawab dengan lantang, “ Bukan saya, Pak…Sumpah bukan saya, Pak !”


PEMILU BAGIAN 1

Udin merasakan kepalanya sangat pusing setelah mengikuti Try Out UN selama satu minggu. Namun kemarin ia memaksakan diri untuk mengikuti PEMILU karena ini merupakan pengalaman pertama ia mengikuti PEMILU.

Setelah diberi kertas suara oleh petugas, ia masuk ke bilik suara.

Udin membuat bingung petugas dan orang yang hadir di tempat itu karena lama tidak keluar dari bilik suara.

Selang beberapa menit, Udin keluar. Ia tidak memasukkan kertas suara ke dalam kotak tapi malah mendatangi petugas dengan wajah bingung dan berkata,” Pak, bagaimana saya mau memilihnya, lha wong soalnya(pertanyaannya) saja tidak ada…..”

Petugas,” …????...!!!...”


(dapat juga dibaca di BULETIN TENAR)

Kamis, 26 Februari 2009

POSISI TIDUR YANG BAIK



Dalam buku "Metode Pengobatan Nabi Muhammad SAW" Ibnu Qayyin Al Jauziyah, tidur memiliki 2 faedah besar yaitu :
1. Mengistirahatkan seluruh anggota tubuh sehingga terbebas dari rasa lelah dan panca indera menjadi nyaman.
2. Sempurnanya metabolisme makanan dan proses pembakaran.

Rasulullah bersabda,"Bila kamu akan mendatangi tempat tidur maka berwudhulah seperti wudhu yang kamu laksanakan ketika akan sholat kemudian berbaringlah di atas bagian tubuh sebelah kanan lalu ucapkanlah : Ya Allah, kuserahkan diri kepada-Mu, kuhadapkan wajahku kepada-Mu, kuserahkan persoalanku kepada-Mu, kusandarkan punggungku kepada-Mu. Tidak ada tempat bersandar dan tempat menyelamatkan diri dari (murka) kecuali kepada-Mu, Aku berfirman kepada Kitab yang Engkau turunkan dan kepada Nabi yang kau utus."

Menurut medis, posisi tidur dengan berbaring ke sebelah kanan berfaedah membantu pencernaan, mengistirahatkan kerja jantung, melemaskan dan membebaskan anggota tubuh.

Terlalu banyak berbaring ke sebelah kiri membahayakan jantung dan menyebabkan seluruh organ mengarah ke jantung sehingga banyak unsur tubuh yang menyerang jantung.

(disarikan dari majalah Hidayah)

Suara SMARS Award #1 Tahun 2008 Kategori GURU

Berikut daftar nama Guru yang mendapatkan penghargaan dari Suara SMARS Tahun 2008.

1. Guru Pria Berbusana Terbaik
SUNARTO, S.Pd, M.Pd

2. Guru
Wanita Berbusana Terbaik
KHUSNA BAETY, S.Pd

3. Male Favourite Teacher
ABDUL BASYID, S.Pd

4. Female Favourite Teacher
TITIK MASRUROH, S.Pd

5. Male Best Performance
SUPRIYADI, S.Pd

6. Female Best Performance
NUNUK IZZATUL FATA, S.Pd

7. Male Best Choice
WAKHID, S.Pd

8. Female Best Choice
UTARI TRI HARTATI, S.Pd

9. Guru Paling Informatif
MASKON SUTIKNAR, S.Pd

10. Guru Pria Teralim
SOLICHIN, S.Pd.I

11. Guru Wanita Teralim
SRI WAHYUNINGSIH, S.Pd

12. Rata - rata Mapel UN Tertinggi
TITIK NOORVIA C, S.Pd

13. Guru Million Dollars
Dra. SRI HARTATI

14. Guru Terkreatif
EDY BUDI PRASTIYONO, S.Pd

15. Wali Kelas Terbaik
RIZA HERI WIDODO, S. Pd

16. Guru Logistik
SAWITRI RETNO UMIRIN, S.Pd

17. Best Blogger Teacher
LINTANG KUSUMANING PANDANSARI, S.Kom

18. Guru Terchatting
SITI MUNAWAROH, S.Pd

19. Best Consultant
ITSNA MAULIDA, S.Pd

20. Male Low Profile
Drs. TJIPTORO, M.Pd

21. Female Low Profile
NUNIK LINSIANINGRUM, S.S

22. Guru Tersingle
ESTININGTYAS, S.Pd

23. Guru Ternyentrik
PUJIONO, S.Pd

24. Guru Tersehat
SIGIT SENO WIBOWO, S.Pd

25. New Comer
TJAHYO MULYO, S.Pd

26. Guru Teraktif
DWI HARYANTI, S.Pd

27. Best Team Teaching
AGUS DOSO SUKLONO, A.Md dan NUNUK IZZATUL FATA, S.Pd


Mohon Konfirmasi jika ada kesalahan pada nama atau gelar dan dari redaksi mohon maaf.

Rabu, 25 Februari 2009

GURU LAHIR PEBRUARI

1. ITSNA MAULIDA,S.Pd

Guru yang santun ini dilahirkan di Kendal, 6 Pebruari 1984,......Ehm masih muda ya.....

Eit, tapi ia sudau bersuami beberapa bulan yang lalu di tahun 2008. Bahkan kini telah merasakan akibat dari perkawinannya...Ya, ia telah berbadan dua (sebentar,...ini belum valid sebab belum di USG, siapa tahu janinnya kembar. Dan kalo kembar berarti berbadan lebih dari dua dong....)

Perjalanan karirnya :
setelah lulus kuliah di jurusan Bimbingan dan Konseling, ia langsung bekerja di SMA 1 Rowosari pada tahun 2007. Dan kini masih aktif sebagai Guru BK di SMA 1 Rowosari Kendal.

Selamat buat Bu Itsna, semoga diberi kelancaran dalam kehamilannya, tidak macet seperti jalanan Ibukota.


2. PUJIONO, S.Pd

Guru nyentrik ini dilahirkan di Kendal, 16 Pebruari 1977. Penampilan yang menarik membuat banyak siswa mengidolakannya.

Di sisi lain tutur kata yang disampaikannya selalu tertata dengan baik sehingga membuat dirinya makin berwibawa di mata anak - anak (moga di mata bapak ibu guru ya pak...)

Ia mengawali karirnya di SMA 1 Rowosari pada tahun 2007 selepas menyelesaikan bangku kuliahnya. (jan - jane mahasiswa apa tukang kayu....koq meyelesaikan bangku...)

Dengan performance nyentrik, elegan dan berwibawa membuat ia sangat mudah diterima sebagai guru di SMA 1 Rowosari.

Oya... ia mengajar Seni Rupa sesuai dengan kualifikasi pendidikannya.
Selain di SMA 1 Rowosari, ia juga mengajar Seni Rupa di SMP 1 Rowosari.
Pada tahun ajaran 2008/2009, ia dipercaya menjadi Wali Kelas XI IPS 2 di SMA 1 Rowosari.

Untuk status : disamakan dengan Bu Itsna. Bedanya kalo Bu Itsna bersuami, kalo PAk Puji telah beristri pada tahun 2008.
Dan sekarang masih terus berdoa dan aktif berusaha untuk mendapatkan buah hati.



Kamis, 19 Februari 2009

TUHAN... Kau Mainkan Hatiku

Sebagai Guru PNS dengan golongan tidak tinggi, ternyata dibutuhkan satu lagi kompetensi yang tidak kalah penting dari 4 kompetensi guru yang sudah ada.

Kompetensi yang perlu ditambahkan adalah Kompetensi Anggaran Rumah Tangga.
Kompetensi ini sangat penting apalagi jika sudah melewati tanggal 10 di tiap bulannya.

Karena setelah tanggal itu, guru harus berpikir keras untuk mensiasati keuangan rumah tangga, maklum uang yang didapatkan pada awal bulan biasanya tiba - tiba habis sebelum tanggal 10.

Tapi tenanglah .... Tuhan pasti bersama orang- orang yang sabar.( ini firman Tuhan lho...)

Benar juga Firman Tuhan itu.
Kemarin di tengah bulan, pada suatu malam sebelum isya, kami kedatangan tamu yang memberitahukan bahwa ada tetangga yang opname, padahal pada saat bersamaan saya dan istri saya merencanakan besok sore akan besuk teman yang kecelakaan dan masih opname di RS dan sudah menghitung - hitung besarnya anggarannya. Tentunya sambil ngitung juga sisa uang yang ada.

Setelah tamu pergi, kami segera merevisi anggaran.....dan kata-kata yang kami sepakati adalah "Tenang...sabar, uang gampang dicari". Kata - kata ini sebenarnya sebagai bentuk ketidakberdayaan kami.

Sehabis Isya, murid lesku datang. Dan Alhamdulillah ia membayar les untuk bulan depan. Subhanallah.....

Esoknya di kantor (sekolah), tanpa saya duga ada teman yang memberi honor atas pekerjaan saya..................hati ini berbisik : Subhanallah..............

Esoknya lagi, Bu bendahara sekolah memberi honor tambahan lembur...............hati ini berteriak kencang : Subhanallah ...........................................................................................

Tuhan betapa Pemurahnya......Dikau
betapa hati ini haru biru..............
betapa indahnya hidup ini..............
betapa indah kau mainkan hatiku.................


......................Tuhan, maafkan.................................

Selasa, 17 Februari 2009

MURIDKU ...I Love You Full ...!

Menjelang hari kasih sayang (valentine), beberapa Guru menguji nyali...Eh maksudnya mengukur kualitas pembelajaran mereka dilihat dari Perhatian anak didik, antusiasme anak didik dan kebermaknaan materi yang disampaikan.

Kegiatan ini berupa menampung pendapat, masukan dan kritik dari anak didik dengan cara menuliskannnya pada selembar kertas yang disebut dengan Kertas Ungkapan Hati.

Dan..hasilnya Sungguh membuat beberapa guru kaget juga.
KOmplit, campur aduk rasanya...asem, kecut, miris, menyentuh dan jauh dari rasa manis.

Kesimpulan dari ungkapan hati anak didik adalah mereka tidak puas dengan apa yang diberikan oleh guru dalam pembelajaran. Pembelajaran yang berlangsung secara umum tidak menyenangkan dan membosankan bahkan lebih tragis lagi adalah menegangkan.

REFLEKSI
Melihat hasil semacam itu, maka Guru - guru tersebut layak dan harus segera berkaca/refleksi dan segera membenahi kualitas pembelajarannya......BERUBAH.

>>>>>>Power Rangers saja berubah apalagi Guru ya...<<<<<<<


Kelemahan Guru :
1. Terkadang sebagai guru, merasa bahwa metode, strategi dan model pembelajaran yang diberikan sudah baik.
2. Kurang memahami kondisi siswa dimana siswa. Kondisi siswa sebelum menerima materi adalah kosong dan belum mengetahui apa- apa sehingga butuh kesabaran guru dalam menyampaikan materi.
3. Guru masih menggunakan metode, strategi dan model pembelajaran yang sama/tidak bervariasi.
4. Guru tidak merencanakan pembelajaran.
5. Guru kurang terbuka untuk menerima kritik dari siswa terhadap pembelajarannya.

Namun sebenarnya di dalam hati setiap guru ingin segera membenahi kelemahan - kelemahan itu karena guru pada dasarnya menginginkan anak didiknya mendapatkan layanan yang terbaik.

Guru akan merasa senang jika anak didiknya lebih baik daripada guru itu sendiri.
Kasih sayang yang diberikan guru pada anak didiknya sebenarnya tak hingga...

dan percayalah di dasar hati guru yang terdalam terdapat kata - kata yang mengadopsi musisi Indonesia yang bernama Mbah Surip :
"Muridku.... I love You Full !"..................Hua ha ha ha.........

Sabtu, 31 Januari 2009

Suara SMARS Award # 1 Tahun 2008 Kategori Siswa

Suara SMARS Award #1 Tahun 2008 Kategori Siswa diberikan kepada siswa SMA 1 Rowosari Kab Kendal yang memberi warna, dedikasi dan prestasi bagi SMA 1 Rowosari.
Penilaian penghargaan ini sejak 1 Januari 2007 sampai dengan 31 Desember 2008.

Berikut Suara SMARS Award # 1 Tahun 2008 Kategori Siswa

1. Kategori Siswa Paling Disiplin
Penghargaan ini diberikan kepada :
Moh. Fatkhurozi

2. Kategori Siswa ter-Santun Laki-laki
Penghargaan ini diberikan kepada :
Budiman Ahmad Sugandi

3. Kategori Siswa ter-Santun Perempuan
Penghargaan ini diberikan kepada :
Amik Sholehah

4. Kategori Siswa ter-Aktif
Penghargaan ini diberikan kepada :
Susanto

5. Kategori Siswa Duta Paskibra Terbaik
Penghargaan ini diberikan kepada :
Ulya Afida

6. Kategori Pemimpin Upacara Terbaik
Penghargaan ini diberikan kepada :
Khoirul Lukman

7. Kategori Siswa Pengibar Bendera Terbaik
Penghargaan ini diberika kepada :
Indah Probo Hariyani, Imam Bukhori, M. Fatkhurozi

8. Kategori Siswa Ekstra Kurikuler Terbaik
Penghargaan ini diberikan kepada :
M.Taufik

9. Kategori Siswa ter-Puitis
Penghargaan ini diberikan kepada :
Dwi Saniscara

10. Kategori Male Best Choice
Penghargaan ini diberikan kepada :
Agung Yuli Setiawan

11. Kategori Female Best Choice
Penghargaan ini diberikan kepada :
Siti Faizah

12. Kategori Best Musician
Penghargaan ini diberikan kepada :
Ruliyanto

13. Kategori Siswa ter-Unik
Penghargaan ini diberikan kepada :
Tumian

14. Kategori Siswa dengan Nilai UN Tertinggi
Penghargaan ini diberikan kepada :
Siti Faizah

15. Kategori Siswa Paling Berprestasi
Penghargaan ini diberikan kepada :
Nur Istanti

16. Kategori Kelas Terbaik
Penghargaan ini diberikan kepada :
Kelas XII IPA


Atas nama Dewan Redaksi Suara SMARS, kami mengucapkan selamat dan terima kasih yang sebesar - besarnya kepada para penerima Suara SMARS Award #1 Tahun 2008.

Congratulation !

Jumat, 30 Januari 2009

Guru LAHIR Bulan JANUARI

1. UTARI TRI HARTATI

Ia lahir di Kendal, 3 Januari 1970 (jangan bilang sudah berumur lho ya...). Wanita tulen.

Perjalanan Karirnya :
Sempat kesandung menjadi TU di SMA Negeri 1 Cepiring (1993-1997).
Agar luka akibat kesandungnya nggak berlanjut jadi tetanus, ia mencoba kuliah dan alhamdulillah bisa lulus pada tahun 1997.

Hebatnya, begitu lulus, ia langsung mengajar di dua sekolah yaitu di SMA Negeri 2 Kendal dan SMA PGRI Kendal.(Pada saat itu banyak lulusan IKIP yang protes karena lahan pekerjaannya diserobot oleh dirinya).

Bosan dan mar
em jadi GTT, pada tahun 2004 ia diterima dalam seleksi Guru Bantu Kab Kendal.

Dengan keprihatinan yang mendalam dan perasaan was-was akan nasibnya, akhirnya jadi juga diangkat CPNS pada tahun 2008.



2. DWI HARYANTI, S.Pd


Guru kecil, mungil ini asli wanita yang dilahirkan selamat dan lancar tanpa halangan apapun di Kendal, 11 Januari 1978.

Sebenarnya ia akan dilahirkan 1 hari sebelum tanggal tersebut tapi Armand Maulana (Vokalis Band GIGI) telah berencana membuatkan lagu dengan judul "11 Januari"dan calon pendiri INDOSIAR TV akan mendirikan INDOSIAR pada tanggal 11 Januari. Untuk menghormati kedua orang tersebut maka Ibu dari Bu Dwi menunda kelahirannya.

Sebelum mengawali karirnya, ia menamatkan studi S-1 nya di IKIP Negeri Semarang (sekarang UNNES) pada jurusan Pendidikan Biologi.
Perjalanan karirnya :
Setelah lulus, ia belajar merangkak dan Mengajar di SMA Trisula Kendal, kemudian mulai berdiri, berjalan timik - timik berkarir di SMA 1 Kendal untuk mata pelajaran Biologi.

Pada tahun 2004 diterima dalam seleksi Guru Bantu di Kabupaten Kendal.
Pada tahun 2008 diterima sebagai CPNS di Kabupaten Kendal dan ditempatkan di SMA 1 Rowosari Kendal.

Nah di SMA 1 Rowosari ini ia mulai benar - benar bisa berjalan dengan tegak dan semrintil.

Kini telah memiliki 2 putri seimut dengan performance dirinya (wah produktif juga ya...)

Selain itu, ia aktif sebagai pengajar di bimbingan belajar "PRIMAGAMA". (lumayan, nambah - nambah doku).



3. ARIE SUSANTO, S.Pd


Guru berikutnya yang lahir di Bulan ini adalah Arie Susanto, S.Pd. Yang dilahirkan di Pemalang 21 Januari 1981. Ia adalah Kepala Suku Redaksi Suara SMARS.

Ia menamatkan studi S-1 nya di IKIP PGRI Semarang pada tahun 2004 pada Jurusan Pendidikan Matematika.

Kemudian mengawali karirnya di SMP Negeri 1 Wonokerto Kab Pekalongan pada tahun 2004.
Di SMP ini beliau mengajar Mata Pelajaran Matematika, Biologi dan Fisika (IPA).
Pada awal tahun pelajaran 2005/2006 berpindah ke Kabupaten Kendal.(Lho kok pindah...)

Menurut penuturannya, kepindahan itu karena ingin mencari suasana baru dan yang paling utama tidak kuasa menahan diri untuk melihat, mengamati, merasakan dan menikmati pesona gadis Kendal.

Pada tahun 2005, ia mengajar di SMP NU 03 Kaliwungu untuk Mata Pelajaran Matematika.
Hanya bertahan selama 8 bulan (Temen-temen bilang : ga kuat karena sering istighosah) karena tidak sengaja diterima dalam seleksi CPNS Kab Kendal.

Mei 2005 ditempatkan di SMA Negeri 1 Rowosari. Di SMA ini, ia mengajar Matematika, PPKn dan Olahraga (Guru multifungsi dan kemaruk ya...). Sekarang ia kembali ke habitatnya mengajar Matematika sesuai dengan jurusannya.

Tapi sebenarnya ia lebih suka kalau mengajar olahraga...lebih nyantai dan menyehatkan (asal ga menyesatkan aja...).

Oya pada tahun 2005 ia menodai keperjakaannya dengan menikahi wanita Kendal dan pada 19 Agustus 2007 dititipi Tuhan seorang putra yang diberi judul : Elang Raihan Arie Al Atthar.


Bila Sedang MARAH

Di suatu perang, Ali Bin Abi Thalib berhadapan dengan salah satu seorang kafir.
Pada perkelahian itu belati kafirin terlempar dan ia terjatuh.

Ketika Ali Bin Abi Thalib akan menikam kafirin, tiba - tiba kafirin itu meludah di muka Ali Bin Abi Thalib.

Bau ludah itu sangat bau sehingga timbul amarah di hati Ali Bin Abi Thalib, dan beliau tidak jadi menikam kafirin itu dan meninggalkannya.

Kafirin mengejar Ali dan bertanya,"Mengapa Engkau tidak jadi membunuhku, padahal sangatlah mudah bagi engkau untuk melakukannya."

Ali Bin Abi Thalib berkata, " Aku tidak akan memutuskan suatu perkara ketika sedang marah."






Kamis, 29 Januari 2009

Metamorfosa FIVE MINUTES

Five Minutes adalah salah satu band di Indonesia yang muncul pada awal tahun 90-an. Band ini mengusung aliran pop progressif dengan sedikit memasukkan unsur rock ke dalam musiknya.
Pada awal kemunculannya, band ini memiliki keunikan dengan penampilannya yaitu tiap personilnya memakai sarung. Lagu yang hit pada masa itu adalah "Selamat Tinggal".

Lama tak terdengar dan jarang muncul di televisi serta vakum dalam pembuatan album baru, masing - masing personil tetap berkecimpung di musik tapi tidak dalam band Five Minutes namun berkolaborasi dengan penyanyi atau sebagai additional player band lain, terutama sang keybordis : Ricky FM.

Di akhir tahun 2008, mereka kembali menghadirkan album baru dengan penampilan yang baru juga. Mereka tidak lagi bersarung. Tidak hanya itu juga warna musik mereka pun sedikit berubah. Mungkin menyesuaikan dengan keinginan pasar.

NANTIKAN SMARS AWARD 2008

SMARS Award 2008 adalah penghargaan tertinggi yang diberikan oleh Suara SMARS kepada insan di dunia pendidikan SMA N 1 Rowosari Kab Kendal Tahun 2008.

Penghargaan ini diberikan bagi guru dan siswa SMA 1 Rowosari yang memenuhi kriteria - kriteria yang telah ditentukan oleh Dewan Redaksi Suara SMARS yang terbagi menjadi beberapa Kategori Penghargaan.

Suara SMARS sebagai salah satu media di dunia maya yang concern di bidang pendidikan berkomitmen untuk memberikan apresiasi kepada insan - insan yang memberi warna bagi dunia pendidikan. Baik warna emas, putih, hitam atau pelangi.
Nantikan SMARS Award 2008 #1.
SEGERA Di Suara SMARS !









Inilah salah satu siswa penerima penghargaan SMARS AWARD 2008.














Memilih Kucing dalam Karung

Pemilu legislatif 2009 tinggal hitungan hari, namun hingga hari ini belum ada calon legislatif (caleg) yang menggugah hati apalagi pikiran. Kok bisa sih ?

Ada beberapa hal yang menyebabkan itu bisa terjadi.
Yang pertama adalah hati dan pikiran ini masih fokus pada persiapan UN 2009. Sehingga belum sempat untuk
berselingkuh dengan para caleg.

Yang kedua adalah ketidaktahuan pada para caleg baik nama, wajah, alamat apalagi kompetensi mereka. Mungkin lebih tepatnya bukan ketidaktahuan tapi kebodohan dan keterbelakangan.

Ya, terbelakang. Sebab sebenarnya akses untuk mengetahui para caleg tidak sedikit. Di beberapa tempat strategis baliho para caleg berikut partai yang menaunginya berdiri tegak penuh percaya diri mempromosikan dirinya sebagai calon yang paling pantas untuk dipilih sebagai anggota dewan perwakilan rakyat yang terhormat.

Kaget juga setelah melihat tayangan iklan di televisi bahwa kita jangan asal pilih, jangan sampai seperti memilih kucing dalam karung. Lho... memangnya mereka kucing. Mungkin benar kalau mereka kucing, sosok perumpamaan makhluk yang manis dan menggemaskan. Dan semoga bukan kucing yang mencuri ikan asin di dapur kita.

Benar juga jangan asal pilih, ya kalau yang di dalam karung benar - benar kucing, lha kalau bukan kucing melainkan musuhnya kucing. waduh najis mugholadhoh coy... dan kalau benar - benar kucing, apa yankin kucingnya baik. Bahkan kalau kucingnya baik, kemungkinan besar kucingnya mencakar para pemilihnya.

Jadi jangan milih kucing dalam karung, pilih saja kucing di luar karung.
Eit nanti dulu....

Kucing di desa saya, kebanyakan kucing - kucing hasil buangan dari desa lain.
Wah tambah bingung nih....

Sebenarnya kita mau milih siapa sih ... kucing apa caleg ... atau kucing yang seperti caleg...atau caleg yang seperti caleg...tapi jagan caleg yang musuhnya kucing.

SELAMAT MERENUNG, MEMIKIRKAN KEBINGUNGAN INI !
Asal jangan apatis saja..........