Kamis, 19 Februari 2009

TUHAN... Kau Mainkan Hatiku

Sebagai Guru PNS dengan golongan tidak tinggi, ternyata dibutuhkan satu lagi kompetensi yang tidak kalah penting dari 4 kompetensi guru yang sudah ada.

Kompetensi yang perlu ditambahkan adalah Kompetensi Anggaran Rumah Tangga.
Kompetensi ini sangat penting apalagi jika sudah melewati tanggal 10 di tiap bulannya.

Karena setelah tanggal itu, guru harus berpikir keras untuk mensiasati keuangan rumah tangga, maklum uang yang didapatkan pada awal bulan biasanya tiba - tiba habis sebelum tanggal 10.

Tapi tenanglah .... Tuhan pasti bersama orang- orang yang sabar.( ini firman Tuhan lho...)

Benar juga Firman Tuhan itu.
Kemarin di tengah bulan, pada suatu malam sebelum isya, kami kedatangan tamu yang memberitahukan bahwa ada tetangga yang opname, padahal pada saat bersamaan saya dan istri saya merencanakan besok sore akan besuk teman yang kecelakaan dan masih opname di RS dan sudah menghitung - hitung besarnya anggarannya. Tentunya sambil ngitung juga sisa uang yang ada.

Setelah tamu pergi, kami segera merevisi anggaran.....dan kata-kata yang kami sepakati adalah "Tenang...sabar, uang gampang dicari". Kata - kata ini sebenarnya sebagai bentuk ketidakberdayaan kami.

Sehabis Isya, murid lesku datang. Dan Alhamdulillah ia membayar les untuk bulan depan. Subhanallah.....

Esoknya di kantor (sekolah), tanpa saya duga ada teman yang memberi honor atas pekerjaan saya..................hati ini berbisik : Subhanallah..............

Esoknya lagi, Bu bendahara sekolah memberi honor tambahan lembur...............hati ini berteriak kencang : Subhanallah ...........................................................................................

Tuhan betapa Pemurahnya......Dikau
betapa hati ini haru biru..............
betapa indahnya hidup ini..............
betapa indah kau mainkan hatiku.................


......................Tuhan, maafkan.................................

1 komentar:

  1. Subhanallah....
    Allah akan menambah kenikmatan bila kita mensyukuri nikmat yang telah di berikan.
    Pengalaman pak Ari ini sungguh pernah terjadi pada diri keluarga kami. Semoga kita dijaga dari rasa untuk selalu bersyukur.

    BalasHapus